Hello, Welcome back
again to my world (belajar inggris dikit).. Setelah sekian abad blog ini bagaikan halaman tak bertuan..
biasalah, sang penulis lagi nyari jodoh wkwkwk “kok nyari jodoh? Bukannya di
postingan STUDY FROM MY EX-LOVE udah
jadian?” gua hanya bisa jawab “dia jodoh orang lain!”. Karena menurut gua dia
mantan yang paling berharga, maka gua curah-kan isi hati gua dengan menulis
postingan ini..
Berikut cerita mengapa gua putus sama dia, kejadian itu
tepat pada bulan Juli *Kalau nggak salah (gua nggak mau mengingat tanggal kematian
hubungan gua). Disaat gua terbaring lemah (na’asnya kejadian sial itu selalu
datang ketika gua lemah) terjangkit penyakit virus Singapore (padahal gua belum
pernah ke Singapore), sedangkan Cantika mantan gua sedang menghadapi MOPD (Masa
Orientasi Peserta Didik) di SMA. “Gua yakin, itu SMA pasti banyak iblis waisem-nya” gerutu gua dalam hati.
Ketika MOPD di SMA-nya dia itu, untuk menghitung berapa banyak logistik yang harus dibawa, harus
menggunakan matematika.. bayangin,
ketika gua sedang terbaring lemah, gua harus menghitung logaritma. Dengan berbagai cara, gua menghitung logaritma dan akhirnya virus yang
menyebabkan gua sakit berubah menjadi virus logaritma.
Dan pada akhirnya gua berhasil menjawab soal dia, meskipun hanya satu dari
lima soal.
“Sial, kenapa sakit ini lama banget sembuhnya..” virus ini
bertahan hingga 3 minggu lebih, dan gua kesal nggak bisa ketemuan selama tiga
minggu sama dia, karena waktu itu gua LDR-an sama dia. Liburan sekolah mau
panjang ataupun pendek adalah waktu yang paling gua nantikan untuk bertemu dia
di Depok. Kebetulan saat liburan puasa itu waktunya cukup lama, yaitu selama
satu bulan. “ini waktu yang tepat untuk bertemu..”. karena penyakit itu, waktu
gua terbuang sia-sia.
Tiga minggu telah berlalu, dan gua sedang masa pemulihan.
setelah tiga minggu gua sakit dan nggak ketemu dia, gua merasa ada yang
berubah. Dulu dia yang selalu menyemangati gua untuk terus berjuang sekolah di
Bandung. Tapi waktu itu, dia malah nyuruh gua pindah ke sekolahnya dia. “wah..
dia abis diapain nih sama kakak panitia ospek-nya?”, “Jangan-jangan.. dia di..”
*lupakan. Banyak banget perubahan yang gua rasakan dari diri dia. Dan gua yakin
perubahan bisa merubah segalanya *yaiyalah.
Berikut perubahan disaat gua nge-chat dia via BBM :
[BBM] *dahulu
Gue : “Hai can.. ({})”
Can : “Hai juga kak.. ({})”
“Kakak apa kabar disana?”
“Kangen.. *hugh*”
Gue : “Baik kok.. ({})”
“Kamu yang sabar ya.. nanti kan juga ketemu :*”
[BBM] *dahulu
Gue : “Hai can.. ({})”
Can : “Hai juga kak.. ({})”
“Kakak apa kabar disana?”
“Kangen.. *hugh*”
Gue : “Baik kok.. ({})”
“Kamu yang sabar ya.. nanti kan juga ketemu :*”
[BBM] *sekarang
Gue : “Hai can.. ({})”
Can : “Hai.”
Gue : “Kakak udah pulih nih..”
Can : “Alhamdulillah.”
Gue : “Kok kamu berubah sih?..”
Can : “Maaf ya kak, Perasaan aku udah nggak sama lagi kayak dulu.”
Gue : “Hai can.. ({})”
Can : “Hai.”
Gue : “Kakak udah pulih nih..”
Can : “Alhamdulillah.”
Gue : “Kok kamu berubah sih?..”
Can : “Maaf ya kak, Perasaan aku udah nggak sama lagi kayak dulu.”
*Jleb
Ketika kalian baca chat diatas, terlihat perbedaan-perbedaan
kalimat yang dia untarkan ke gua. Bisa
dibayangin kan, betapa sakitnya ketika
gua sakit disakitin sama cewek yang gua sayang pada waktu itu, dan seketika gua
merenung bahwa perubahan merubah segalanya.
“Sakit itu ada obatnya!”, hanya itu yang bisa menjadi semangat hidup gua
dikehidupan gua sekarang. Biarlah segala kesakitan itu menjadi luka terdahulu
dan buka-lah luka sekarang.. wkwkwk *bercanda